Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang memperkuat peran cash handler di Malang Raya melalui Program Training of Trainers (ToT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah sebagai langkah mengantisipasi peredaran uang palsu.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Febrina dalam paparannya saat ToT CBP yang diselenggarakan di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan melalui program ini pihaknya mengajak para cash handler, seperti Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo), pelaku ritel dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) untuk menjadi mitra strategis dalam mengenali ciri dan tata cara pelaporan uang palsu.
"Peserta dibekali pengetahuan ciri uang rupiah yang asli dan bagaimana menanggulangi uang yang keasliannya diragukan atau palsu. Harapan kami mereka bisa menjadi mitra strategis bagi kami," kata Febrina.
Febrina menjelaskan CBP menekankan pada tiga aspek utama, yakni Cinta Rupiah, Bangga Rupiah dan Paham Rupiah.
Dia menjelaskan untuk konsep Cinta Rupiah bertujuan meningkatkan pengetahuan pihak cash handler dalam mengenali karakteristik, desain dan menerapkan perlakuan yang tepat terhadap uang rupiah, seperti tidak mencoret, melipat dan meremas.
"Kami lebih menanamkan tentang proses 3D atau dilihat, diraba dan diterawang sehingga bisa terus diingat," ucapnya.
Kemudian, menyebut pada aspek Bangga Rupiah menyangkut peningkatan pemahaman dan menumbuhkan kebanggaan kepada seluruh masyarakat dalam menggunakan mata uang rupiah karena telah menjadi simbol kedaulatan negara dan alat pemersatu bangsa.
Lebih lanjut, pada aspek Paham Rupiah ditujukan untuk mendorong masyarakat agar lebih memahami fungsi rupiah di dalam perekonomian nasional sebagai alat pembayaran, satuan hitung, dan penyimpan nilai.
Pada kesempatan itu, BI Malang juga memberikan edukasi tentang cara bijak menggunakan uang untuk bertransaksi tunai dan non tunai, sekaligus memprioritaskan pembelian produk dalam negeri guna mendukung ketahanan dan kemandirian perekonomian.
Dia menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur pada triwulan ketiga mencapai 5,22 persen atau lebih lambat 0,01 persen dibandingkan triwulan kedua 2025 yang berada di angka 5,23 persen.
"Tapi sinyal di triwulan ketiga itu kita masih tumbuh sangat kuat dibandingkan national wide yang 5,04 persen. Pertumbuhan ekonomi didukung ekspor yang masih tinggi dan keberlanjutan investasi sampai dengan saat ini," tuturnya.
Baca juga: Malang Fashion Week 2025 libatkan ratusan desainer pemula Nusantara
Baca juga: BI sasar guru di Kabupaten Malang jadi agen literasi rupiah
Baca juga: Merchan penyedia layanan QRIS di Wilker BI Malang tumbuh signifikan
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































