Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap alasan Alex Iskandar (49) membuang jasad anak tirinya, Alvaro Kiano (6 tahun), di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor. Alex merupakan tersangka penculikan dan pembunuhan Alvaro.
Dari hasil pemeriksaan terungkap, Alex memilih lokasi itu karena mengenal area tersebut. Ia mengetahui titik yang sepi untuk membuang jenazah.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo juga menjelaskan bahwa Alex memiliki kerabat yang tinggal di Tenjo.
“Ada salah satu kerabat tinggal di sana. Jadi dia sudah bolak-balik, memang pengakuan dari tersangka ini sudah bolak-balik ke Tenjo. Dan dia tahu lokasi mana yang sepi untuk membuang di sana,” ujarnya dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11).
Tersangka kemudian memilih sebuah area di bawah jembatan yang juga berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah (TPS). Di situlah ia membuang plastik berisi jasad Alvaro.
“Akhirnya dia memilih salah satu tempat yang mana di jembatan itu dibuang, almarhum dibuang dalam bentuk plastik di bawah jembatan itu,” ujar Ardian.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa posisi kerangka yang terpisah bukan karena mutilasi, melainkan akibat proses pembusukan selama delapan bulan.
Dokter Farah, dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, menjelaskan bahwa tidak ada tanda-tanda pemotongan pada tulang korban. “Artinya, dia memang terlepas karena proses pembusukan, tepat di persendiannya,” kata Farah.
Latar Belakang Pembunuhan
Dalam penyidikan, polisi menetapkan Alex sebagai tersangka pembunuhan terhadap Alvaro. Motifnya diduga terkait dendam pribadi dan akumulasi dorongan emosional setelah melihat dugaan perselingkuhan istrinya, yang bekerja di luar negeri.
Alvaro dibunuh di rumah di Tangerang, pada 6 Maret 2025. Ia meronta dan menangis, sehingga membuat Alex membekapnya hingga tewas.
“Pada saat AKN ini dibawa, diculik, itu meronta, menangis sehingga dilakukan pembekapan. Ternyata dibekap, meninggal dunia,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto.
Jenazah, kata Ardian, kemudian disimpan di garasi rumah Alex di Tangerang selama tiga hari, ditutupi oleh mobil berwarna perak.
“Setelah itu tidak langsung dibuang ke Tenjo, tiga hari ditaruh di garasi. Jadi ketutupan, ada posisi mobil warna silver, itu di belakang garasi selama tiga hari di situ. Dan itu diakui tersangka," ucap Ardian.
Pada 9 Maret, jenazah dibawa menggunakan mobil dan dibuang ke Tenjo.
Proses Pencarian dan Pemeriksaan
Alvaro dilaporkan hilang pada 6 Maret, sementara jenazahnya baru ditemukan delapan bulan kemudian pada Minggu (23/11).

10 hours ago
1







































