Yusril Pimpin Rapat Bahas Amnesti dan Abolisi, Delpedro Bisa Dibebaskan

1 week ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali membahas rencana pemberian amnesti, abolisi, dan rehabilitasi bagi sejumlah pihak yang memenuhi pertimbangan kemanusiaan, keadilan, dan rekonsiliasi nasional. Beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto memberi abolisi kepada eks mendag Tom Lembong dan amnesti kepada Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Pembahasan itu dilakukan dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang dipimpin Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra. Rapat dihadiri oleh perwakilan lintas instansi, termasuk Kemenko Polkam Kejagung,, Polri, BNPT, BNN, Kemenkum, Kemendagri, dan Kemenimipas,

Yusril menekankan, pentingnya kehati-hatian sebelum memberi pengampunan itu. "Pemerintah harus berhati-hati menentukan siapa yang layak menerima pengampunan negara," kata Yusril usai rapat di kantornya Jakarta Selatan pada Kamis (13/11/2025).

Pembahasan yang dipimpin Yusril bersama kementerian terkait mencakup kelompok mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang telah membubarkan diri, tahanan politik, serta aktivis dan mahasiswa yang ditahan akibat kerusuhan akhir Agustus 2025. Hal itu membuka peluang aktivis yang sedang menjalani proses hukum, seperti Delpedro Marhaen agar bisa dibebaskan.

"Amnesti dan abolisi sifatnya perorangan, bukan kelembagaan," ujar Yusril. Pakar hukum tata itu menyoroti pentingnya kepastian hukum.

Apalagi bagi mereka yang lama berstatus tersangka tanpa proses lanjut. Adapun Kemenkum mengusulkan empat kategori penerima amnesti, yakni pengguna narkotika, pelaku makar tanpa senjata, pelanggar UU ITE (penghinaan terhadap presiden), serta narapidana berkebutuhan khusus seperti ODGJ, disabilitas intelektual, penderita penyakit berat, dan lansia di atas 70 tahun.

Yusril menyebut, rapat itu menyepakati kebijakan amnesti dan abolisi harus berlandaskan pertimbangan kemanusiaan, keamanan nasional, dan kepastian hukum tanpa mengabaikan rasa keadilan korban. "Langkah ini bukan sekadar pengampunan, tapi bagian dari konsolidasi hukum dan rekonsiliasi nasional," ujar Yusril.

Read Entire Article