Sederet Pembahasan RUU KUHAP DPR-Pemerintah di Rapat Panja

1 week ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Suasana rapat panja RKUHAP di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Komisi III DPR dan pemerintah kembali membahas Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) yang mencakup sejumlah perubahan signifikan dalam sistem peradilan pidana. Dalam rapat Panja yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, berbagai poin baru seperti penyitaan, penahanan, hingga kewenangan Mahkamah Agung menjadi fokus utama pembahasan.

Sejumlah ketentuan disepakati, di antaranya izin penyitaan cukup dari satu pengadilan daerah setempat serta batasan waktu penahanan di tingkat kasasi selama 30 hari. Selain itu, terdapat 29 klaster masalah baru hasil masukan publik yang kini tengah didalami bersama oleh Komisi III dan Kemenkumham.

DPR dan Pemerintah Sepakat Pengidap Disabilitas Mental Tak Dipidana

DPR dan pemerintah menyepakati pengaturan baru dalam RKUHAP yang menyebut pelaku tindak pidana dengan disabilitas mental tidak akan dijatuhi hukuman pidana, melainkan direhabilitasi. Kesepakatan ini diambil dalam rapat Panja RKUHAP Komisi III DPR RI bersama pemerintah di Senayan, Jakarta.

Pasal terkait hal itu telah diketok di dalam rapat Panja RKUHAP di Komisi III DPR RI bersama Panja pemerintah di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Rabu (12/11). Aturan itu tertuang dalam Pasal 137A. Berikut adalah bunyinya:

“Ini mengakomodir agar penyandang disabilitas mental itu mendapat rehabilitasi bukan pemidanaan, termasuk penyesuaian terhadap KUHAP,” jelas perwakilan tim perumus dan tim sinkronisasi RKUHAP, David, dalam rapat Panja tersebut.

Wamenkum HAM Eddy Hiariej menjelaskan bahwa ketentuan ini mengadopsi pasal dalam KUHP yang menegaskan penyandang disabilitas mental tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. Ia mengatakan, langkah ini merupakan bentuk perlindungan hukum bagi kelompok rentan.

“Jadi dalam KUHP itu pasal 38, 39, tentang pertanggungjawaban pidana itu memang bagi penyandang disabilitas (mental), mereka dianggap tidak mampu bertanggung jawab, sehingga memang putusan itu memang bukan pemidanaan tetapi bisa merupakan suatu tindakan yang di dalamnya adalah rehabilitasi,” ucap Eddy di dalam rapat.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej mewakili Pemerintah memberikan keterangan pada sidang lanjutan uji Undang-Undang tentang Aparatur Sipil Negara di Ruang Sidang MK, Jakarta, Senin (8/9/2025). Foto: Mahkamah Konstitusi RI

Pemeriksaan Tersangka Kini Wajib Diawasi CCTV

Panja RKUHAP Komisi III DPR RI dan pemerintah sepakat mengatur agar pemeriksaan tersangka dalam proses penyidikan dilakukan di bawah pengawasan kamera pengawas atau CCTV. Kesepakatan ini diambil dalam rapat pembahasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/11).

“Kalau di-draf yang lama, kamera pengawas hanya untuk kepentingan penyidikan padahal sebetulnya ada usulan teman-teman itu ini kan dalam konteks kan untuk mengawasi penyidik juga, agar tidak melakukan intimidasi dan sebagainya, ada mengusulkan jangan hanya untuk penyidikan, tapi juga untuk pembelaan,” ucap Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, dalam rapat tersebut.

Ia menjelaskan, akses terhadap rekaman kamera pengawas nantinya bisa juga dimanfaatkan oleh advokat dan tersangka dalam pembelaan di pengadilan, terutama bila terjadi dugaan kekerasan saat pemeriksaan.

“Supaya aparatnya gak dituduh sewenang-wenang juga, dia gak gebukin, ‘wah ini gebukin padahal gak ada buktinya’, kalau sama-sama bisa akses CCTV kan enak, yang bicara CCTV itu,” tambahnya.

Wamenkum HAM Eddy Hiariej menyetujui usulan tersebut dengan alasan agar kedua belah pihak memiliki akses yang adil terhadap rekaman.

“Pemerintah setuju, Pak, karena dengan penggunaan kamera pengawas ini yang secara berimbang baik kepada pelapor dan terlapor itu bisa diberikan pak,” ucap Eddy dalam rapat.

Read Entire Article