Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Quebec, Kanada, menyatakan kesiapan berkolaborasi dengan pelaku usaha Indonesia di sektor teknologi tinggi dan energi terbarukan, kata KBRI Ottawa dalam pernyataan persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Quebec disebut siap mengundang pengusaha Indonesia ke kawasan mikroelektronik dan semikonduktor di Bromont, industri dirgantara di Montreal, pengembangan energi baru dan terbarukan di Bécancour, serta pusat quantum computing dan perangkat lunak di Sherbrooke.
Duta Besar RI untuk Kanada Muhsin Syihab mengatakan pihaknya akan memperkuat dialog dengan Quebec dan menggali peluang di sektor unggulan Indonesia.
Ia menilai momentum pasca-penandatanganan ICA-CEPA harus dimanfaatkan untuk memperdalam kolaborasi bilateral. Dubes juga mengimbau pelaku usaha Indonesia untuk aktif menjajaki kerja sama di sektor strategis Quebec.
Indonesia dan Kanada telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (ICA-CEPA) pada 24 September 2025, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 2026.
Asisten Deputi Menteri Luar Negeri Kanada untuk Urusan Indo-Pasifik Elisa Valentin menyampaikan bahwa perjanjian tersebut menjadi titik balik strategis hubungan kedua negara dan berharap proses ratifikasi dapat dirampungkan pada 2026.
Ia menilai ICA-CEPA membuka peluang besar bagi kedua pihak, dan Quebec siap mengambil langkah konkret untuk mendukung implementasinya.
Baca juga: Kanada tegaskan dukungan bagi program prioritas Presiden Prabowo
Direktur Jenderal Kementerian Ekonomi, Inovasi, dan Energi Quebec Frederic Legendre menekankan pentingnya diversifikasi mitra dagang luar negeri bagi provinsi tersebut. Ia menyebut Indonesia—sebagai negara yang memiliki perjanjian ekonomi dengan Kanada—menjadi salah satu prioritas, mengingat Asia kini menjadi pusat pertumbuhan kerja sama ekonomi global.
Perdagangan Indonesia–Quebec mencapai 383,33 juta dolar AS pada 2024, dengan tiga produk unggulan ekspor Indonesia meliputi waste and scrap metal, lemak kakao, dan karet alam. Sementara itu, impor utama Indonesia dari Quebec adalah kacang kedelai.
Quebec, provinsi terluas di Kanada dengan populasi sekitar 9 juta jiwa, dikenal sebagai pusat pengembangan teknologi informasi dan digital, serta menarik perusahaan global seperti Google, Microsoft, Ubisoft, Electronic Arts, dan sejumlah perusahaan animasi.
Provinsi itu juga menjadi produsen penting mineral kritis, termasuk litium, grafit, titanium, kobalt, dan nikel, yang menjadi bahan baku utama transisi energi hijau.
Baca juga: Indonesia - Kanada perkuat kerja sama di bidang perdagangan karbon
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 week ago
7

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































