Program ambisius pemerintah dalam menanggulangi stunting dan defisiensi gizi masyarakat Indonesia melalui Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu mendapat acungan jempol. Program yang tidak hanya sekadar wacana dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat akan protein hewani telah merangkak sampai permukaan. Banyak perdebatan yang muncul, mulai dari soal logistik sampai masalah keamanan pangan telah menjadi berita viral yang berkembang belakangan ini.
Namun, ada hal pragmatis yang lahir dari masyarakat pesisir, yaitu pemanfaatan limbah ikan (By Product) sebagai bahan baku pakan untuk unggas. Limbah ikan seperti seperti bagian kepala, tulang, dan jeroan ikan cakalang, tongkol, dan martasi memiliki kandungan kompleks berupa omega 3, 6 dan 9 yang dapat terdistribusi ke dalam telur.
Sehingga produk pangan berupa telur yang dihasilkan memiliki dampak krusial bagi perkembangan anak. Oleh karena itu, Indonesia dalam mengatasi hal pemenuhan pangan lokal, misalnya dari telur ayam kampung, tidak perlu mencari solusi jauh-jauh. Kadang jawaban itu ada di sekitar kita.
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) umumnya setiap hari menyisakan by-Product yang besar untuk dapat di olah menjadi pakan alternatif atau suplemen alami dalam meningkat kualitas telur. Maumere adalah salah satu contoh daerah di Flores, Nusa Tenggara Timur yang setiap hari sibuk dengan aktivitas pelelangan ikannya.
Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki kontribusi nyata dalam meningkatkan hasil perikanan Indonesia. Kabupaten-kabupaten pesisir Flores secara konsisten tercatat mengalami peningkatan signifikan dalam hal produksi ikan tangkap.
Hal ini tentunya menunjukkan adanya bahan baku by-Product yang stabil setiap saat. Menurut data BPS dan laporan dinas perikanan daerah, peningkatan produksi tangkap pada tahun-tahun terakhir menunjukkan kesempatan untuk memanfaatkan by-Product hasil tangkap yang selama ini kurang dimanfaatkan.
Di mana, data tercatat bahwa 25–40 % hasil tangkap hanya berakhir sebagai by-Product. Angka ini memberikan Gambaran begitu besar potensi material yang dapat dimanfaatkan sebagai fishmeal, minyak ikan atau silase yaitu bahan yang bisa menjadi alternative untuk pakan ternak. Adanya fakta ini bisa menjadi kunci untuk membuka peluang usaha.
Peluang yang berdampak pada peningkatan pendapatan Masyarakat setempat atau minimal dapat memenuhi kebutuhan protein hewani dalam skala domestik. Caranya adalah dengan memanfaatkan by-Product ikan sebagai pakan alternative unggas untuk mendapat produk telur dan daging dengan kualitas lebih baik.
Pakan berbasis bahan laut dapat memperkaya kualitas telur dengan kandungan omega bukan sekadar pernyataan kosong, namun sudah banyak riset menunjukkan kandungan nutrisi dari by-Product ikan. Tinjauan modern menggambarkan bahwa kandungan by-Product seperti hati ikan memiliki kandungan lemak yang cukup mencapai 54 % dari berat mentah.
Salah satu laporan mencatat bahwa hati ikan botol memiliki kandungan EPA sebesar 20,04% dan DHA sebesar 13,59% dengan total asam lemak PUFA sebesar 35,78%. Laporan lain juga mencatat ekstrak hati ikan pari totol mengandung omega 3 berupa α-Linolenic Acid (ALA), Cis-5,8,11,14,17-Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA), ada juga omega 6 berupa Linolelaidic Acid, γ-Linolenic Acid (GLA), Arachidonic Acid (AA) dan Cis-13,16-Docosadienoic Acid dan mengandung omega 9 berupa Myristoleic Acid, Cis-10-Pentadecenoic Acid, Cis-10-Heptadecenoic Acid dan Nervonic Acid.
Oleh karena itu, jika by-Product ini dimanfaatkan sebagai pakan unggas maka dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas produksi baik daging dan telur. Harapannya melalui pendekatan ilmiah dan pengolahan yang benar, telur kaya omega dari ayam yang diberi pakan berbasis limbah ikan bisa diproduksi secara konsisten dan aman.
Strategi ini sangat masuk akal jika dilihat secara sosiokultural, di mana ayam kampung adalah bagian dari kehidupan masyarakat pulau. Umumnya setiap rumah tangga memelihara beberapa ekor ayam kampung sebagai sumber protein Cadangan dan sekaligus sebagai pendapatan tambahan.
Pendekatan pada ayam kampung bertujuan untuk mendapatkan keuntungan ganda. Selain untuk penggunaan teknologi pakan sederhana yang dilakukan di lingkungan domestik atau rumah tangga, namun juga kenaikan gizi daging dan telur yang dihasilkan langsung dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga tersebut.

1 week ago
20

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































