Penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade, membantah tudingan manipulasi verifikasi Stadion Gelora Haji Agus Salim sebagai kandang timnya. Ia menegaskan, tidak ada permainan dalam proses penilaian yang dilakukan I.League.
Stadion Haji Agus Salim dibangun di era Presiden Soeharto pada 1980. Saat ini stadion itu berstatus aset Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan dikelola Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar. Semen Padang FC menempati stadion tersebut dengan status penyewa.
Andre menegaskan, seluruh proses verifikasi dilakukan secara transparan sesuai aturan. Ia menyatakan, tuduhan adanya 'permainan' dalam proses tersebut tidak memiliki dasar. Ia juga menganggap orang-orang yang mempermasalahkan situasi ruang ganti Semen Padang adalah yang tak terima saat Semen Padang menang 2-0 atas Dewa United pada Jumat (15/8) lalu.
“Kalau memang kami tidak layak [memakai Stadion Gelora Haji Agus Salim], tentu tidak lolos dong verifikasi PT Liga [I.League]. Kalau dibilang ada permainan, permainannya di mana?” ujarnya kepada kumparan.
"Bahkan Semen Padang dalam RUPS minta pergantian pengurus PT Liga. Mungkin dengan kerasnya Semen Padang itu mungkin enggak, ada permainan dalam verifikasi? Mungkin enggak? Pakai logikanya gitu loh. Jadi pakai logika yang rasional dan objektif. Kami ini klub yang berani minta pergantian pengurus PT Liga [I.League] dalam RUPS," lanjutnya.
"Jadi kami lolos verifikasi. Dan untuk menambah pelayanan, kami tambahkan kursi supaya lebih nyaman. Nah, kursi yang kami tambahkan itulah yang diributkan oleh suporter yang mungkin menurut kami kecewa. Karena, mohon maaf, sudah yakin menang, tiba-tiba kalah.
Andre menjelaskan, pada awalnya stadion tidak lolos verifikasi. Karena itu, manajemen Semen Padang FC mengajukan hak pengelolaan kepada Pemprov Sumbar dan telah mengucurkan dana miliaran rupiah untuk renovasi. Perbaikan meliputi berbagai fasilitas, termasuk ruang ganti dan rumput stadion.
“Stadion ini awalnya tidak lolos verifikasi. Kami kemudian meminta hak pengelolaan, lalu mengucurkan dana miliaran rupiah untuk renovasi. Setelah itu stadion lolos standar PT Liga,” kata Andre.