Jakarta (ANTARA) - Sedikitnya 14 orang tewas dan 124 lainnya dilaporkan hilang di Taiwan setelah Topan Ragasa membawa curah hujan lebat yang sebagian besar melanda wilayah timur pulau itu, menurut otoritas setempat, Rabu.
Banyak korban merupakan warga lanjut usia yang ditemukan tak bernyawa di lantai dasar rumah mereka di Kota Guangfu, Hualien.
Mereka diduga tidak sempat mengungsi sebelum banjir menerjang, menurut laporan media lokal yang mengutip dinas pemadam kebakaran setempat.
Sebuah danau bendung meluap di Hualien, wilayah di pesisir timur, sehingga memicu banjir ke hilir dan memaksa warga meminta pertolongan darurat.
Kawasan di sekitar danau bendung yang terbentuk puluhan tahun lalu akibat tanah longsor itu diperkirakan akan diguyur hujan 700 hingga 800 milimeter selama periode empat hari hingga Kamis (25/9).
Lebih dari 30 orang juga dilaporkan terluka saat topan Ragasa - topan ke-18 pada musim ini - bergerak melewati wilayah selatan Taiwan tanpa sampai mendarat.
Menteri Dalam Negeri Liu Shyh-fang, Selasa malam, menyampaikan bahwa luapan danau bendung telah merusak fasilitas umum dan rumah warga.
Ia memerintahkan instansi terkait segera melakukan operasi penyelamatan, memulihkan layanan, dan menyalurkan bantuan agar masyarakat Hualien bisa segera kembali beraktivitas secara normal.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Topan Ragasa kian dekat, 1 juta orang di China diungsikan
Baca juga: KJRI Hong Kong imbau WNI patuhi protokol darurat terkait Topan Ragasa
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.