Guangzhou (ANTARA) - Provinsi Guangdong di China selatan pada Selasa (23/9) pukul 10.00 waktu setempat menaikkan status tanggap darurat angin ke level tertinggi.
Langkah itu dilakukan karena Badai Tropis Ragasa diperkirakan akan mendarat di sepanjang wilayah pesisir tengah atau barat provinsi tersebut dengan status badai tropis kuat atau super kuat dalam 24 jam ke depan.
Topan Ragasa memasuki Laut Cina Selatan pada Senin (22/9) malam dan diperkirakan akan bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam.
Topan tersebut diperkirakan akan mendarat di wilayah pesisir mulai dari Kota Zhuhai hingga wilayah Xuwen pada Rabu (24/9), dengan kecepatan angin mencapai 40 hingga 55 meter per detik, menurut observatorium meteorologi provinsi tersebut.
Topan itu diperkirakan akan membawa hujan badai dan angin kencang, dengan beberapa daerah berpotensi mengalami curah hujan ekstrem, sementara wilayah yang berada langsung di jalur pusat topan dapat dilanda embusan angin kencang hingga 60 meter per detik.
Pusat pengendalian banjir, kekeringan, dan angin Provinsi Guangdong telah mengimbau seluruh daerah dan instansi untuk bertindak dengan standar tertinggi, persyaratan paling ketat, dan langkah-langkah konkret.
Otoritas tersebut juga memerintahkan daerah-daerah yang paling terdampak untuk menghentikan kegiatan sekolah, kerja, produksi, transportasi umum, dan operasional bisnis. Sejumlah kota seperti Zhuhai, Shenzhen, dan Jiangmen telah menerapkan penghentian tersebut.
Beberapa ruas jalan tol dan jembatan di Zhuhai telah ditutup, dan Pelabuhan Zhuhai di Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau telah menghentikan layanan pemeriksaan penumpang keluar, dengan jembatan utama ditutup secara bersamaan.
Di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi yang bertetangga, semua kapal penumpang dan feri di perairan pesisir Guangxi telah berhenti beroperasi.
Otoritas maritim di Kota Beihai, Guangxi, telah membatasi rute kapal penumpang Beihai-Pulau Weizhou hanya untuk penurunan penumpang tanpa mengizinkan keberangkatan.
Evakuasi terhadap sekitar 6.000 wisatawan yang masih berada di Pulau Weizhou menuju Beihai dijadwalkan akan selesai pada Selasa.
Selain itu, topan tersebut juga diperkirakan akan memengaruhi provinsi kepulauan Hainan, dengan Haikou, ibu kota provinsi itu akan menghentikan kegiatan sekolah, layanan feri, operasional taman, serta aktivitas kerja dan bisnis mulai Selasa malam atau Rabu.
Semua layanan kereta menuju dan dari pulau tersebut akan dibatalkan pada Rabu.
China memiliki sistem tanggap darurat empat tingkat, dengan Level I sebagai tanggap darurat yang paling parah.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.