Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto bicara mengenai pagu anggaran Kemhan untuk 2026 sebesar Rp 187,1 triliun yang telah disetujui Komisi I DPR RI.
Agus menjelaskan pentingnya memiliki alutsista canggih untuk mempertahankan keamanan negara.
“Karena senjata yang canggih itu mahal. Sangat mahal. Di negara-negara lain itu pertahanan lebih besar. Anggarannya. Contoh Pakistan, pertahanan di negara-negara lain besar," kata Agus usai acara TNI Fair dalam rangka HUT-80 TNI, di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/9).
Menurutnya, membeli alat-alat perang canggih merupakan sebuah urgensi untuk saat ini. Apalagi jika berkaca dengan perang yang terjadi antara negara-negara di dunia.
"Kalau kita lihat peperangannya sekarang dunia itu sudah sangat canggih sekali. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan zaman bagaimana kita mau melindungi masyarakat," kata dia.
Kesepakatan anggaran ini diambil saat rapat Komisi I DPR bersama Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan kepala staf angkatan di Gedung DPR, Selasa (16/9).
Sjafrie menyebut, usulan pagu anggaran Kemhan untuk 2026 sebesar Rp 187,1 triliun telah disetujui Komisi I DPR. Menurut Sjafrie, anggaran itu akan diprioritaskan untuk pembangunan dan gaji pegawai.
“Ini dipergunakan untuk kepentingan pembangunan kekuatan TNI, membayar gaji pegawai, kemudian juga untuk kita gunakan dalam rangka kewaspadaan nasional kita terhadap situasi yang berkembang dari waktu ke waktu,” ucap Sjafrie.