Raksasa teknologi Nvidia akan menginvestasikan 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1,6 kuadriliun (kurs Rp 16.673) untuk OpenAI. Investasi ini sebagai bagian kemitraan yang akan menambah 10 gigawatt data center (pusat data) AI Nvidia untuk meningkatkan daya komputasi bagi pemilik chatbot AI ChatGPT.
Berdasarkan surat perjanjian yang ditandatangani kedua perusahaan, gigawatt pertama sistem Nvidia akan digunakan pada paruh kedua 2026.
"Kemitraan ini melengkapi kerja mendalam yang telah dilakukan OpenAI dan Nvidia dengan jaringan kolaborator yang luas, termasuk mitra Microsoft, Oracle, SoftBank, dan Stargate yang berfokus pada pembangunan infrastruktur AI tercanggih di dunia," ujar pernyataan kedua perusahaan dalam sebuah rilis, mengutip APNews.
Perusahaan-perusahaan tersebut berjanji akan berinvestasi setidaknya 100 miliar dolar atau Rp 1,6 kuadriliun dalam pembangunan pusat data OpenAI pada Januari mendatang.
Kemitraan Nvidia dan OpenAI terjadi sekitar 10 hari setelah pengembang ChatGPT mengumumkan telah mencapai kesepakatan tentatif baru yang akan memberikan Microsoft saham senilai 100 miliar dolar atau Rp 1,6 kuadriliun di perusahaan nirlaba tersebut.
CEO OpenAI, Sam Altman, mengatakan data center baru yang akan dibangun Nvidia merupakan tambahan dari proyek yang diumumkan sebelumnya.
"Membangun infrastruktur ini sangat penting bagi semua yang ingin Anda lakukan. Tanpa melakukan ini, kami tidak dapat memberikan layanan yang diinginkan masyarakat. Kami tidak dapat terus menciptakan model yang lebih baik," kata Altman.
Dikutip Reuters, para analis mengatakan kesepakatan antara Nvidia dan OpenAI merupakan hal yang positif bagi Nvidia, tetapi juga menyuarakan kekhawatiran tentang apakah sebagian investasi Nvidia Kembali dalam bentuk pembelian chip.
"Di satu sisi, hal ini membantu OpenAI mencapai beberapa tujuan yang sangat aspiratif untuk infrastruktur komputasi, dan membantu Nvidia memastikan hal tersebut terwujud. Di sisi lain, kekhawatiran 'sirkular' telah muncul sebelumnya, dan ini akan semakin memperparah kekhawatiran tersebut." ujar analis Bernstein, Stacy Rasgon.
Sebelumnya, Nvidia mengumumkan kolaborasi dengan Intel pada chip AI. Nvidia juga berkomitmen memberikan 5 miliar dolar atau Rp 83 triliun kepada Intel awal bulan ini.
Skala komitmen terbaru Nvidia dapat memicu pengawasan antimonopoli. Departemen Kehakiman dan Komisi Perdagangan Federal mencapai kesepakatan pada pertengahan 2024 yang membuka jalan bagi potensi penyelidikan terhadap peran Microsoft, OpenAI, dan Nvidia dalam industri AI.
Namun, pemerintahan Presiden AS, Donald Trump sejauh ini mengambil pendekatan yang lebih ringan terhadap isu persaingan dibandingkan pemerintahan Biden sebelumnya.
"Kesepakatan ini dapat mengubah insentif ekonomi Nvidia dan OpenAI karena berpotensi mengunci monopoli chip Nvidia dengan keunggulan perangkat lunak OpenAI," ujar Andre Barlow, pengacara antimonopoli di Doyle, Barlow dan Mazard.