MANADO - Puluhan warga yang tergabung dalam Lembaga Adat Masyarakat Bantik Buha (LAMBB) menutup akses masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo di Kota Manado, Selasa (23/9).
Aksi ini sebagai protes terhadap rencana pembangunan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) yang dinilai tanpa sosialisasi dan tiba-tiba sudah akan dibangun.
“Kami hanya tahu dari pekerja di TPA, kalau akan ada pembangunan tempat pengelolaan limbah tinja. Tidak ada pemberitahuan resmi,” ujar Koordinator Aksi, Yossi Badoa.
Ironisnya lagi, Yossi menyebut sosialisasi dari pihak-pihak terkait justru baru digelar setelah mendengar adanya rencana demonstrasi oleh warga.
Selain protes terhadap pembangunan IPLT oleh Dinas Pembangunan Umum Kota Manado, Yossi mengungkapkan warga juga menuntut pemindahan TPA Sumompo yang dinilai sudah tidak layak.
Di lain pihak, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, Pontowuisang Kakauhe yang menjumpai para demonstran menyatakan bahwa pemerintah siap berdialog terkait dua tuntutan warga.
Hanya saja, Pontowuisang meminta agar penyampaian aspirasi tersebut tidak mengganggu proses pembuangan sampah di TPA Sumompo.
“Pemblokiran ini, pembuangan sampah jadi terganggu, saya keberatan untuk ini. Bahwa menyuarakan aspirasi silakan saja, tetapi mengganggu fasilitas umum tidak boleh,” ujarnya.
“Kami sayangkan karena ada kepentingan masyarakat banyak jadi terganggu,” kata Pontowuisang kembali.