Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo memfasilitasi pemulangan seorang WNI yang sakit dari Jepang pada Senin (22/9) dan tiba di Indonesia pada Selasa (23/9) yang dilanjutkan dengan perawatan di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Menurut siaran pers KBRI Tokyo di Jakarta, Selasa, WNI yang berasal dari Pemalang, Jawa Tengah, tersebut merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW) di bidang perikanan.
Pada 27 April 2025, WNI itu sempat mengalami henti detak jantung lebih dari satu jam, yang mengakibatkan kerusakan otak dan sempat mengalami koma, dan menjalani perawatan dari 27 April di Rumah Sakit Red Cross Ishinomaki, Prefektur Miyagi, hingga 22 September.
KBRI Tokyo terus memonitor kondisi WNI tersebut di rumah sakit dan berkoordinasi dengan pihak keluarga, rumah sakit dan juga Kumiai (organisasi penyalur pekerja) untuk memastikan hak-haknya sebagai pekerja terpenuhi dengan baik.
Menurut KBRI Tokyo, kepulangan WNI itu dilakukan atas saran dokter mengingat kondisinya yang terus membaik dan cukup stabil, meski belum dapat bergerak ataupun berbicara, dan bertujuan agar dapat lebih dekat dengan keluarga untuk membantu upaya kesembuhannya.
KBRI Tokyo pun menyampaikan bahwa kepulangan tersebut dapat terwujud dengan kerja sama dengan Direktorat Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Kantor Bupati Pemalang, dibantu oleh Kumiai, serta dukungan masyarakat Indonesia di Jepang, khususnya Human Initiative Japan.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo, Maria Renata Hutagalung menyampaikan apresiasi yang tinggi atas bantuan, dukungan, dan kerja sama erat untuk kepulangan WNI tersebut, khususnya kepada Bupati Pemalang, Human Initiative Japan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, KP2MI, dan RSCM.
“Proses pemulangan Akmal bukanlah hal mudah. Namun kita berhasil bahu-membahu, baik antar Pemerintah maupun masyarakat Indonesia, sehingga kepulangannya dapat terwujud dan dapat dilakukan dengan baik. Semoga Akmal dapat segera bertemu dengan keluarnya,”ujar Maria.
Baca juga: Peringatan HUT RI ke-80 di KBRI Tokyo dihadiri 500 WNI
Baca juga: KBRI Tokyo memulangkan nelayan WNI usai ditemukan di perairan Filipina
Baca juga: KBRI Tokyo bahas pelindungan WNI dengan otoritas Hokkaido
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.