Kuliner bukan sekadar pelengkap perjalanan, melainkan telah menjadi tujuan utama dalam berwisata. Maka itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkolaborasi dengan Gastronomy Network meluncurkan program terbaru "Wonderful Indonesia Gourmet", sebagai program flagship dari berbagai langkah untuk mendorong percepatan pengembangan gastronomi Indonesia ke mata dunia.
Peluncuran yang diadakan di gedung Sapta Pesona Kemenpar, Jakarta, Senin (22/9) tersebut, disebut sebagai langkah untuk membawa kuliner Indonesia naik kelas.
"Sebagai bagian dari Program Pariwisata Naik Kelas, Kementerian Pariwisata berkomitmen mendorong peningkatan kualitas berwisata di Indonesia, salah satunya adalah sektor gastronomi. Dengan semangat itu kita bersama-sama menyambut lahirnya program terbaru kami 'Wonderful Indonesia Gourmet'," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam sambutannya saat acara konferensi pers.
Menpar menyebutkan pula bahwa program ini akan mendukung percepatan segala aspek gastronomi dari hulu ke hilir, farm to table. Karenanya, kuliner bukan hanya menyangkut sajian makanan saja melainkan juga banyak aspek pendukung di belakangnya seperti petani, peternak, nelayan, chef, dan seluruh pelaku usaha hingga masyarakat.
Menpar juga mengungkapkan data bahwa proyeksi pasar wisata kuliner global 2024-2033 diperkirakan akan tumbuh sebesar rata-rata 14,46 persen. Khususnya kawasan Asia Pasifik diprediksi akan memegang pangsa pasar terbesar yakni 43,10 persen.
Lebih lanjut, Menpar Widiyanti juga mengatakan Pertumbuhan PDB Industri Makanan dan Minuman menurut data Badan Pusat Statistik tengah tumbuh 8,62 persen dari tahun 2019-2024. Saat ini, ada sekitar 181.346 restoran, kafe, dan bar yang terdaftar pada KBLI.
Potensi ini dinilai cukup untuk mengambil langkah baru dalam mendukung gastronomi Indonesia ke kancah internasional.
"Kuliner yang kita miliki sudah menjadi aset berharga bagi bangsa. Ditambah dengan meningkatnya minat wisatawan terhadap gastronomi kita, potensi yang terbuka bagi Indonesia sungguh besar," tambah Widiyanti.
Sementara itu, Ketua Indonesia Gastronomy Network, Vita Datau mengungkapkan bahwa restoran atau kafe atau pelaku usaha yang akan mengikuti program ini adalah mereka yang tingkatannya dinilai sudah siap untuk dipromosikan ke mata dunia.
"Memang sudah dikurasi, boleh dibilang yang levelnya sudah ready untuk dipromosikan, artinya yang siap di-branding bukan yang baru di-building. Lalu untuk restorannya cukup banyak beberapa di video (August, Esa, dan lainnya). Kalau di Meru (Bali) kita akan ada beberapa aktivasi yang melibatkan chef-chef profesional, atau chef kolaborasi. Kalau di sini (Jakarta) kita akan mengekspos restoran-restoran yang sudah siap," ungkap Vita.
Kemudian sebagai Lead of Committee WIG 2025, Kevindra Soemantri turut menyambut hangat program Kemenpar ini yang menurutnya hal ini sangat ditunggu-tunggu oleh para pelaku industri gastronomi Indonesia.